Market Review November 13

IHSG hari ini 13/11

  IHSG pada perdagangan  hari ini Selasa 13/11 diperkirakan bergerak cenderung melemah dan akan ditopang pada 𝘴𝘶𝘱𝘱𝘰𝘳𝘵 level 5.722pt terjadi pada 22/10. Aksi jual IHSG hari ini terutama dipicu oleh kekhawatiran pemodal atas prospek 2019 yang mewarnai perdagangan saham di Amerika Serikat (AS) dimana indeks utama DJIA ditutup turun sebesar 602 poin atau 2,3% (DJIA), 55 poin atau 2% (S&P 500), dan 206 poin atau 2,8% (Nasdaq). Di domestik, posisi rasio defisit neraca berjalan terhadap total PDB Indonesia untuk 9M18 diperkirakan sudah diperhitungkan oleh pasar dan menjadi 𝘯𝘰𝘯-𝘦𝘷𝘦𝘯𝘵 mengingat hal ini sudah diisyaratkan sejak bulan lalu oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sebaliknya, tren harga minyak dunia yang pada perdagangan kemarin ditutup turun di bawah level psikologis USD60 diperkirakan akan membebani IHSG.

  Aksi jual IHSG hari ini ditopang oleh 1) tren penguatan USDIDR pada minggu lalu, 2) posisi 𝙤𝙫𝙚𝙧𝙨𝙤𝙡𝙙 pada saham 𝘣𝘭𝘶𝘦 𝘤𝘩𝘪𝘱𝘴 dari sektor yang mendapat manfaat dari tren lemah harga minyak seperti sektor konsumer, keuangan, dan otomotif.

Pemodal saham Indonesia mempunyai pilihan untuk 𝘢𝘷𝘦𝘳𝘢𝘨𝘦 𝘥𝘰𝘸𝘯 atau tidak melakukan aksi hari ini. Berikut adalah saham yang merupakan saham dengan fundamental baik yang layak dikoleksi untuk tujuan investasi jangka panjang dan untuk 𝘵𝘳𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨. Saham sektor 𝘈𝘨𝘳𝘪 pilihan adalah 𝗔𝗔𝗟𝗜, 𝗟𝗦𝗜𝗣, 𝗦𝗦𝗠𝗦, 𝗦𝗚𝗥𝗢. Sementara untuk saham 𝘔𝘪𝘯𝘪𝘯𝘨 pilihan kami adalah 𝗨𝗡𝗧𝗥, 𝗣𝗧𝗕𝗔, 𝗔𝗗𝗥𝗢, 𝗜𝗧𝗠𝗚. Saham 𝘊𝘰𝘯𝘴𝘶𝘮𝘦𝘳 pilihan kami adalah 𝗨𝗡𝗩𝗥, 𝗚𝗚𝗥𝗠, 𝗜𝗖𝗕𝗣. Saham sektor 𝘛𝘳𝘢𝘥𝘦, 𝗔𝗖𝗘𝗦 , sementara saham sektor 𝘔𝘪𝘴𝘤.-𝘐𝘯𝘥𝘶𝘴𝘵𝘳𝘺 pilihan kami adalah 𝗔𝗦𝗜𝗜.

Cheers,

Ulasan IHSG penutupan 12/11

  IHSG pada perdagangan Senin 12/11 ditutup pada level 𝘴𝘶𝘱𝘱𝘰𝘳𝘵 5.777pt , turun 97 poin atau 1,97%, dimana total perdagangan saham tercatat sebesar IDR14,9tr termasuk transaksi negosiasi IDR2,9tr. Pemodal asing mencatatkan total nilai beli sebesar IDR4,77tr dan total nilai jual sebesar IDR4,8tr dan posisi jual bersih IDR0,06tr. Sektor dengan kinerja turun paling besar termasuk 𝘊𝘰𝘯𝘴𝘶𝘮𝘦𝘳 (-2,5%), yaitu KLBF (-IDR85 atau-5,9%), INDF (-IDR200 atau -3,5%), UNVR (-IDR950 atau-2,4%), ICBP (-IDR150 atau-1,8%). Sektor 𝘍𝘪𝘯𝘢𝘯𝘤𝘦 (-1,8%) yang dimotori oleh pelemahan saham emiten BBTN (-IDR130 atau -5,5%), BBNI (-IDR400 atau – 5%), dan BMRI (-IDR250 atau -3,5%).

  Pelemahan IHSG pada 12/11 merupakan dampak sentimen regional dimana Wall Street pada perdagangan sebelumnya (9/11) ditutup melemah signifikan terutama menanggapi data ekonomi Cina yang lemah.  Pada perdagangan Jumat 9/11, pemodal saham Amerika Serikat (AS) menanggapi negatif rilis data penjualan mobil negara Cina untuk bulan Oktober yang turun sebesar 11,7% mom dan merupakan penurunan selama 4 bulan berturut. Selain itu, pemodal domestik juga harus menyerap ketidakpastian mengenai rencana metoda pembobotan baru indeks yang komposisinya akan diumumkan 18 November. Pada 12/11 aksi jual pada saham saham emiten yang diperkirakan akan mengalami pengurangan bobot karena rendahnya porsi free float mereka, seperti UNVR, HMSP, GGRM, ICBP, masih berlanjut.

  Pasar komoditas minyak dunia dengan estimasi konsensus harga minyak dunia menuju level USD100/barel pada akhir tahun 2018 usai berlakunya sanksi AS terhadap Iran pada 4 November harus melihat bahwa perkiraan tersebut tidak akan tercapai. Pasokan yang sangat berlebih menjelang November 4  dan sesudahnya merupakan faktor di luar perkiraan banyak pihak. Rilis data EIA memperlihatkan tingkat produksi minyak dan persediaan AS berada pada level tertinggi dalam catatan. Selain itu, kembali untuk memastikan harga minyak dunia tidak terkerek naik setelah diberlakukannya sanksi, administrasi Trump melakukan beberapa relaksasi terhadap ketentuan sanksi. AS komitmen terhadap harga minyak yang rendah, dan diperkirakan rencana dan realisasi produksi minyak negara tersebut tidak terpapar secara rinci dan jelas kepada publik yang luas. Ke depan, akan diperhatikan apakah AS , Saudi Arabia, dan Rusia mampu mempertahankan tingkat produksi saat ini.

  Pagi ini di Wall Street , indeks DJIA turun signifikan sebesar kisaran 500 poin setelah rilis berita dari salah satu pemasok iPhone Apple menyatakan bahwa kliennya telah merevisi turun besaran kontrak untuk tahun 2019, berita yang kembali memicu kekhawatiran pemodal.

  Diperkirakan IHSG akan mengalami dampak sentimen negatif  dalam kisaran terbatas pada perdagangan hari ini (13/11)  mengingat 𝘣𝘭𝘶𝘦 𝘤𝘩𝘪𝘱𝘴 sudah 𝘰𝘷𝘦𝘳𝘴𝘰𝘭𝘥, menurut kami.

Cheers,