Market Review November 5

Good morning,

Hari ini (5/11) IHSG diperkirakan bergerak 𝘮𝘪𝘹𝘦𝘥 cenderung konsolidasi dalam kisaran 5.860pt – 5.950pt. Penutupan kurs JISDOR minggu lalu (2/11) di IDR15.089 vs. sebelumnya IDR15.185 diperkirakan masih memberi sentimen positif menopang IHSG. Selain itu, rilis data pertumbuhan PDB Indonesia untuk 3Q18 yang diperkirakan konsensus sebesar 5,1% – 5,2% YoY akan menopang indeks. Pemodal kembali diperkirakan akan membidik saham 𝘣𝘭𝘶𝘦 𝘤𝘩𝘪𝘱𝘴 saat konsolidasi terjadi sehingga IHSG akan ditopang di kisaran batas bawah estimasi kami 5.860pt.

IHSG hari ini diperkirakan dibebani oleh 1) tren pelemahan harga minyak WTI yang turun sebesar USD0,5/barel dan ditutup di USD63,1/barel pada Jumat (2/11) atau mencatatkan penurunan mingguan sebesar 6,6% , dan turun sebesar 15,3% dalam periode satu bulan. Penurunan ini terutama atas perkiraan melimpahnya pasokan yang tercermin dari peningkatan data persediaan minyak Amerika Serikat (AS). 𝘛𝘳𝘢𝘥𝘦𝘳𝘴 komoditas minyak dunia diperkirakan waspada terhadap gerak harga WTI selanjutnya sesudah diberlakukannya sanksi AS terhadap impor Iran di AS yang efektif kemarin (4/11). Mengikuti tren pelemahan harga WTI, dalam periode satu bulan harga batubara dunia dan minyak kelapa sawit, masing-masing, turun sebesar 10,3% dan 5,6%. Tren turun harga komoditas telah memicu aksi jual untuk saham pertambangan batubara yang dalam periode 3 bulan turun sebesar 14% (ADRO), 5% (PTBA), 13% (ITMG), dan 8% (UNTR). Saham sektor pertambangan batubara sebaiknya tetap dimiliki oleh investor jangka panjang walau dengan jumlah penempatan yang berbeda tergantung dengan profil risiko masing-masing.  Laporan keuangan 9M18 untuk emiten saham UNTR dan ADRO telah dirilis dengan hasil yang baik. Sementara investor masih menunggu rilis kinerja 9M18 untuk saham emiten PTBA dan ITMG.

Selain itu, IHSG hari ini diperkirakan dibebani oleh 2) penutupan pasar saham AS dimana 3 indeks utama yaitu DJIA, S&P500, dan Nasdaq ditutup turun sebesar, masing-masing 0,4%, 0,6%, dan 1% terutama atas proses kesepakatan dagang antara AS dan Cina yang dianggap simpang-siur. Selain itu, investor AS dan global waspada menjelang pemilihan umum anggota Kongres di AS yang akan dimulai besok (6/11). Kegagalan partai Republik untuk mendapat dominasi kursi di Kongres diperkirakan akan dianggap sebagai kegagalan model politik dan (ekonomi) AS, sehingga memberi celah kepada pengaruh baru dari kubu lawan terutama Cina dan Rusia. Hal ini meningkatkan 𝘶𝘯𝘤𝘦𝘳𝘵𝘢𝘪𝘯𝘵𝘪𝘦𝘴 di Wall Street Jumat minggu lalu (2/11).

Berikut adalah saham yang merupakan saham dengan fundamental baik yang layak dikoleksi untuk tujuan investasi jangka panjang dan untuk 𝘵𝘳𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨. Saham sektor 𝘈𝘨𝘳𝘪 pilihan adalah 𝗔𝗔𝗟𝗜, 𝗟𝗦𝗜𝗣, 𝗦𝗦𝗠𝗦, 𝗦𝗚𝗥𝗢. Sementara untuk saham 𝘔𝘪𝘯𝘪𝘯𝘨 pilihan kami adalah 𝗨𝗡𝗧𝗥, 𝗣𝗧𝗕𝗔, 𝗔𝗗𝗥𝗢, 𝗜𝗧𝗠𝗚. Saham 𝘊𝘰𝘯𝘴𝘶𝘮𝘦𝘳 pilihan kami adalah 𝗨𝗡𝗩𝗥, 𝗚𝗚𝗥𝗠, 𝗜𝗖𝗕𝗣. Saham sektor 𝘛𝘳𝘢𝘥𝘦, 𝗔𝗖𝗘𝗦 , sementara saham sektor 𝘔𝘪𝘴𝘤.-𝘐𝘯𝘥𝘶𝘴𝘵𝘳𝘺 pilihan kami adalah 𝗔𝗦𝗜𝗜.

Cheers,